Phytovac: Immunoinformatics Design of Virus Like Particle-linked Dengue Vaccine for Expression in Nicotiana benthamiana System

Background

Desain

Hasil

Referensi

Karakterisasi Dry Lab Lebih Lanjut

Beberapa karakterisasi lanjutan dapat dilakukan secara dry lab, antara lain : konfirmasi pengikatan protein via molecular docking, prediksi immunogenisitas vaksin dalam jangka panjang, dan molecular dynamics. Molecular Docking dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi docking protein to protein seperti HDOCK/Cluspro/MOE, dan dapat menjadi konfirmasi lebih lanjut tentang validitas sekuens maupun struktur protein yang telah di buat. Selebihnya, untuk memodelkan protein secara lebih akurat dalam kondisi seluler dimana pergerakan molekul terjadi secara acak dan konformasi protein berubah seiring waktu, dapat dilakukan analisis molecular dynamics menggunakan GROMACS (Martinelli, 2022).

Konfirmasi Wet Lab

Setelah data dry lab sudah dikumpulkan dan desain plasmid untuk kloning sudah dicapai, tahap selanjutnya dari project kami adalah konfirmasi ekspresi protein secara in vitro. Konstruk vaksin pertama-tama harus diassembly menggunakan Golden Gate Assembly atau Gibson Assembly. Setelah itu, plasmid yang telah jadi harus ditransformasikan ke dalam kultur Agrobacterium tumifaciens agar dapat ditransfeksikan ke tumbuhan. Agrobacterium yang telah membawa plasmid nanti akan ditransfeksikan ke tumbuhan baik secara transien untuk konfirmasi awal maupun secara permanen, untuk penerapan scale up selanjutnya. Tumbuhan hasil transfeksi akan dipurifikasi untuk mendapatkan VLP yang diinginkan. VLP hasil ekstraksi akan dikonfirmasi keberadaannya beserta strukturnya melalui sekuensing protein, Immunoelectromicroscopy, dan SDS-PAGE. Berikut merupakan skema dan Gantt Chart untuk konfirmasi wet lab:

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXeO6JfLYmoBZoDdiQ-YGmQxZ6cui7J5O2DViq5Fjz5BYnK7bvkuSvHzKJevm-pLd0U7sHkSDneOtenPLfTsXRiiTFhZjv23x8lqubw3uFFU9KEEMtKO55z59O_yG1uX1mzmVkaN6A?key=TMeH-eBiptVgiObqtpfVFRx0

Skema umum konfirmasi Wet Lab, gambar didapatkan dari Eidenberger et al. (2023)

image.png

Uji In Vivo

image.png

Apabila ekspresi pada tumbuhan telah berhasil dilakukan, maka uji in vivo untuk vaksin VLP dapat dilakukan. Uji in vivo pertama dapat dilakukan pada hewan uji seperti Mus musculus untuk melihat produksi antibodi dan melihat efek samping dari vaksin tersebut. Selebihnya, apabila efikasi dan keamanan vaksin sudah dapat dikonfirmasi di hewan coba, perlu dilakukan uji klinis untuk menentukan keamanan dan efikasi vaksin pada populasi manusia. Berikut merupakan Gantt Chart untuk uji in vivo dan uji klinis

Upscaling roadmap

Salah satu keuntungan yang didapatkan dari penggunaan tumbuhan untuk produksi vaksin adalah kemudahan scale up. Beberapa jenis metode scale up untuk produksi biomassa dapat digunakan, antara lain : penumbuhan di rumah kaca, vertical farming, penggunaan bioreactor, hidroponik, maupun pertanian di lahan terbuka. Di antara metode diatas, metode penumbuhan secara indoor lebih disukai dikarenakan jenis tumbuhan yang digunakan sebagai chassis pada kasus Phytovac, yakni Nicotiana benthamiana merupakan tumbuhan herba yang lebih cocok ditumbuhkan dalam skala kecil. Selain itu, penumbuhan secara indoor memiliki keuntungan berupa kontrol yang lebih ketat terhadap biomassa tumbuhan yang sangat penting untuk menjaga aspek biosafety dan mencegah spillover baik dari materi tumbuhan transgenik maupun partikel virus rekayasa yang dapat memiliki efek buruk bagi lingkungan.

https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXdg4PnUD_9XInHW4GfnBYWxTgxDF8pL0d1_iLlc1t650RxNOJCaXC9KusPvkduBA5Mvu5wuvtCEF4wH27L0_6D3IuHmYN1AwU7N1c1iJ71J4OejUvFFyCfmgTREKzPK1yAKhGOU1Q?key=TMeH-eBiptVgiObqtpfVFRx0

Sistem produksi biopharmaceuticals dan biomassa tumbuhan, diadaptasi dari Moon, et al. (2019).

Contributions to the Synbio Community